Industri digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Ini mengapa banyak yang percaya jika belajar Pemrograman Bikin Cuan. Siapa sih yang tak tertarik masuk dalam industri yang akan terus berkembang sesuai zaman? Tapi apakah belajar pemrograman itu cuma perkara mencari uang?

Kita bisa belajar dari sosok Margaret Hamilton, seorang ilmuan berusia 33 tahun yang menyukai matematika. Ia adalah satu dari sedikit perempuan yang ada di MIT Charles Stark Draper Laboratory, yang pada 1960 mengembangkan sesuatu yang penting bagi NASA.

Program The Apollo and Skylab menjadi tonggak penting penjelajahan luar angkasa. Hamilton memimpin sekumpulan tim yang mengembangkan perangkat lunak untuk Apollo yang pada akhirnya menjadi stasiun luar angkasa pertama di dunia, Skylab.

Saat itu belum ada ilmu komputer atau programmer yang bisa mengajari ilmu koding, Hamilton belajar mandiri dan mengembangkan keterampilannya seiring berkembangnya waktu. Apa yang ia capai mengubah lanskap pengetahuan dunia dan ini diraih karena ia belajar pemrograman.

Hari ini sebagai satu pekerjaan, programmer memang sangat dibutuhkan. Ini membuat gaji programmer sangat tinggi dibanding profesi lain. Rata-rata gaji awal untuk seorang programmer memang hanya Rp5 juta, tetapi untuk orang yang memiliki pengalaman di profesi ini bisa mendapat penghasilan hingga Rp18 juta.

Tentu tak salah jika kita menganggap belajar pemrograman bikin cuan. Selain gaji bulanan dari kantor, seorang programmer juga bisa mengerjakan proyek-proyek sampingan dari klien mandiri. Pendapatan para programmer ini juga akan semakin bertambah jika memiliki klien dari luar negeri. Penghasilan mereka akan mengikuti standar dari negara asal, bisa Euro atau Dollar.

Ada banyak cerita programmer Indonesia mendapatkan penghasilan puluhan atau ratusan juta pertahun dari side gig semacam ini. Kemungkinan ini akan terus bertambah karena terbatasnya sumber daya sementara kebutuhan terus meningkat.

Media Bisnis Indonesia, menyebutkan transformasi digital, yang dinilai sebagai kebutuhan pokok industri, akan makin masif pada 2021. Sementara itu, pandemi Covid-19 membuat potensi ekonomi digital membesar lebih dari US$124 miliar pada 2025.

Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia meyakini pada 2021 transformasi digital akan makin masif. Salah satu faktornya adalah Covid-19. Tentunya, ini membuka peluang di beberapa bidang industri.

Jadi jangan takut belajar pemrograman! Melalui kelas pemrograman terstruktur, terkontrol, dan berkelanjutan. Refactory berkomitmen untuk membuat anda siap bekerja di industri digital kurang dari 12 minggu dengan real world project yang berbeda dengan kursus lainnya.