Tulisan Terbaru
Wawasan baru maupun tips
Mana yang Lebih Susah? Belajar Pemrograman Atau Membuat Program?
Belajar pemrograman adalah proses tanpa henti. Setiap hari selalu ada temuan baru yang bisa membantu kita mengembangkan keterampilan ini. Ada lelucon yang menyebutkan bahwa “Coding is hard, but writing code is even harder”. Istilah ini merujuk pada proses pembelajaran bahwa meski kamu telah menguasai pemrograman, membuat program bisa lebih susah lagi. Apa yang membuat ini terjadi?
Belajar pemrograman biasanya dimulai dari bahasa-bahasa pemrograman sederhana. Tapi dengan adanya teknologi, mulai dari youtube atau komunitas seperti Stack Overflow atau Kotakode, banyak programmer amatir yang belajar pemrograman dengan lebih mudah. Meski demikian belajar pemrograman tidak sama dengan membuat program.
Di Refactory kami menawarkan Intensif Pairing. Sebuah program pendampingan bagi mereka yang hendak belajar pemrograman dan terjun langsung di real project. Kami percaya bahwa belajar pemrograman harus diimbangi dengan problem-problem real di industri. Kami memberikan tugas atau dan tiket berdasarkan kebutuhan klien yang ada di industri.
Membuat program seringkali diawali dengan adanya problem yang perlu diselesaikan. Misalnya di Refactory Work From Home (WFH) membuat beberapa pekerja susah beradaptasi. Pekerjaan terbengkalai, susah melacak capaian, dan terjadi kerja-kerja yang tidak efektif. Kami lantas membangun sebuah solusi berdasarkan pemrograman. Membuat SEV-2, sebuah desktop yang bisa membantu pekerja dan manajemen bersinergi.
Pemrograman adalah proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun suatu program komputer. Kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Tujuan dari pemrograman adalah untuk memuat suatu program yang dapat melakukan suatu perhitungan atau ‘pekerjaan’ sesuai dengan keinginan si pemrogram. Untuk melakukan pemrograman, diperlukan keterampilan dalam algoritma, logika, bahasa pemrograman, dan pada banyak kasus, pengetahuan-pengetahuan lain seperti matematika.
Mengapa membuat program sangat susah? Karena ada kontrol terhadap kualitas program yang dibuat. Sebuah program harus memenuhi beberapa sifat mendasar,. Dikutip dari Wikipedia berikut beberapa di antaranya:
Efisiensi / kinerja: jumlah sumber daya sistem program yang mengkonsumsi waktu proses, ruang memori, perangkat bawah seperti disk, bandwidth jaringan dan bahkan sampai batas tertentu interaksi dari pemakai): semakin sedikit, semakin baik. Ini juga termasuk pembuangan benar beberapa sumber, seperti membersihkan file-file sementara dan tidak adanya kebocoran memori. Reliabilitas: seberapa sering hasil dari sebuah program sudah benar. Hal ini tergantung pada kebenaran konseptual algoritma, dan pemrograman minimisasi kesalahan, seperti kesalahan dalam manajemen sumber daya (misalnya, buffer overflows dan ras kondisi) dan kesalahan logika (seperti pembagian dengan nol).
Kekokohan: seberapa baik program mengatasi masalah yang bukan karena kesalahan programmer. Ini termasuk situasi seperti salah, tidak pantas atau merusak data, tidak tersedianya sumber daya yang dibutuhkan seperti memori, sistem operasi layanan dan koneksi jaringan, dan kesalahan pengguna.
Kegunaan: yang ergonomi sebuah program: kemudahan dengan mana seseorang dapat menggunakan program untuk tujuan, atau dalam beberapa kasus bahkan tujuan tak terduga. Isu-isu tersebut dapat membuat atau menghancurkan kesuksesan bahkan tanpa masalah lain. Hal ini melibatkan berbagai tekstual, grafis dan kadang-kadang elemen-elemen perangkat keras yang meningkatkan kejelasan, intuitif, kekompakan dan kelengkapan program antarmuka pengguna.
Portabilitas: kisaran perangkat keras komputer dan platform sistem operasi yang kode sumber dari program dapat dikompilasi / ditafsirkan dan lari. Hal ini tergantung pada perbedaan-perbedaan dalam fasilitas pemrograman yang disediakan oleh platform yang berbeda, termasuk hardware dan sistem operasi sumber daya, perilaku yang diharapkan dari hardware dan sistem operasi, dan ketersediaan platform compiler tertentu (dan kadang-kadang perpustakaan) untuk bahasa dari source code.
Kemampu-rawatan: kemudahan dengan sebuah program yang dapat dimodifikasi oleh pengembang sekarang atau pada masa mendatang dalam rangka untuk membuat perbaikan atau penyesuaian, memperbaiki bug dan lubang keamanan, atau disesuaikan dengan lingkungan baru. Praktik yang baik selama pengembangan awal membuat perbedaan dalam hal ini. Kualitas ini mungkin tidak secara langsung jelas bagi pengguna akhir tetapi dapat secara signifikan mempengaruhi nasib sebuah program jangka panjang.
Meski terlihat sangat susah, latihan akan membuat kita semakin memahami logika pemrograman. Jadi jangan takut! Ayo belajar pemrograman!