Tulisan Terbaru
Wawasan baru maupun tips
Menyambut Industri Otomatisasi
Otomasi berkembang dari tiga tren yang saling terkait dalam teknologi: pengembangan mesin bertenaga untuk operasi produksi, pengenalan peralatan bertenaga untuk memindahkan material dan benda kerja selama proses manufaktur, dan penyempurnaan sistem kontrol untuk mengatur produksi, penanganan, dan distribusi.
Otomatisasi dikembangkan pada tahun 1940-an di Ford Motor Company, istilah otomatisasi diterapkan pada penanganan otomatis suku cadang dalam proses pengerjaan logam. Konsep tersebut memperoleh makna yang lebih luas dengan perkembangan sibernetika oleh matematikawan Amerika Norbert Wiener.
Melalui sibernetika, Wiener mengantisipasi penerapan komputer pada situasi manufaktur. Dia menyebabkan alarm selama tahun 1950-an dan 60-an dengan menyarankan, secara keliru, bahwa mesin otomatis akan menyebabkan pengangguran massal. Tetapi otomatisasi tidak diperkenalkan secepat yang diperkirakan, dan faktor ekonomi lainnya telah menciptakan peluang baru di pasar tenaga kerja.
Baru-baru ini, perkembangan perangkat dan proses kerja otomatis, prevalensi komputer, dan pertumbuhan industri jasa telah membuat beberapa orang berbicara tentang "masyarakat pasca industri". Visi ini belum berlaku. Faktanya, produksi industri telah menyebar ke negara-negara berkembang, yang berarti bahwa pertanyaan ekonomi dan politik tentang hubungan kelas pekerja dan manajerial telah berubah di depan internasional, mempengaruhi hubungan politik dalam skala global.
Nah untuk memenuhi kebutuhan itu perlu ada programmer yang bisa paham teknologi komputasi, mesin, dan cara kerja otomatis. Untuk memenuhi kebutuhan programer dan engineer yang terbatas perlu ada mekanisme pendidikan yang efisien. Ini mengapa Refactory berusaha mengembangkan program Intensive Pairing, agar makin banyak programmer yang dihasilkan.
Teknologi yang kita miliki saat ini memudahkan hidup dan membuat kita bisa mengapresiasi waktu. Lebih dari dua dekade terakhir, disrupsi teknologi berlangsung akseleratif dan membawa perubahan signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Bahkan, teknologi digital mampu mengubah gaya hidup, bahkan pola perilaku masyarakat. Di tengah disrupsi teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi di seluruh belahan dunia, Pemerintah Indonesia melakukan transformasi digital.
Kementerian Kominfo memaparkan penetrasi internet Indonesia pada akhir Maret 2021 sebesar 76,8 persen dari total populasi, atau mencapai 212,35 juta dengan estimasi total populasi sebanyak 276,3 juta jiwa. Dengan capaian tersebut, menurut Sekjen Kominfo, Mira Tayyiba, Indonesia berada di urutan ke-15 di antara negara-negara Asia, dimana posisi Indonesia tersebut berada di atas rata-rata penetrasi Asia sebesar 63,9% dari populasi 4,3 miliar jiwa. Bahkan, berada di atas rata-rata dunia sebesar 65,7% dari estimasi total populasi 7,86 miliar jiwa.
Dengan adanya pandemi penetrasi internet jadi penting, kita bekerja dari rumah dan diharapkan bisa sama efektifnya dengan bekerja di kantor. Para pekerja butuh bantuan dalam bentuk aplikasi yang bisa melakukan komunikasi via chat dan suara, monitoring tugas melalui task manager, hingga meeting yang bisa diikuti oleh banyak orang.
Dalam program Intensive Paring setiap peserta akan langsung diajari dan masuk ke dalam real project. Mereka belajar teknologi dan stack sesuai project-project yang akan ditugaskan. Setiap hari akan dilakukan evaluasi dalam beberapa aspek terdiri dari kecepatan adaptasi, kemampuan menyelesaikan tugas, dan keaktifan peserta dalam bertanya.
Setelah melakukan onboarding mereka akan langsung masuk pairing di proyeknya. selanjutnya peserta akan didampingkan dengan engineer di Refactory, proses inilah yang disebut pair programming dimana setiap minggu akan ada evaluasi. Peserta diharapkan untuk terus mengerjakan daily activity seperti: WPM, duolingo, hackerrank, dan stack overflow.
Peserta IP akan terus diajari dan diharapkan bisa mencari sendiri solusi dari problem terhadap proyek yang diberikan. Dalam perkembangannya setiap peserta program ini akan belajar hal baru, termasuk machine learning, data science, dan otomatisasi melalui Internet of Things. Jadi, tertarik untuk bergabung dengan kami?