Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Lato-Lato atau Game Coding? Tawaran Permainan Untuk Anak-Anak

Awal Januari 2023 Indonesia sedang dilanda trend bermain lato-lato. Mulai dari orang dewasa, anak-anak, warga biasa, hingga gubernur memainkan game ini. Lato-lato merupakan permainan yang memanfaatkan dua bandul. Kedua bandul ini dibenturkan dari bawah ke atas dengan cepat. Untuk memainkannya, keseimbangan harus terjaga. Permainan ini pun dianggap bisa melatih keseimbangan.

Fenomena lato-lato merupakan repetisi, karena sebelumnya game serupa pernah populer di jaman dulu, bersamaan dengan permainan jadul lain, seperti gobak sodor dan petak umpet. Fenomena permainan lato-lato memunculkan memori masa lalu dari banyak orang, permainan yang bising ini membuat banyak orang tua teringat masa kecilnya ketika sedang bermain.

Lato-lato adalah game komunal, permainan ini dulunya dimainkan secara beramai-ramai, anak-anak biasanya berkumpul dengan sesamanya sehingga membangun ikatan solidaritas pertemuan dan moral atau kebersamaan. Meski demikian beberapa pejabat daerah, di Aceh misalnya, melarang permainan ini karena dianggap membuat anak-anak tidak disiplin dan mengganggu.

Meski lato-lato merupakan permainan dengan banyak manfaat, tapi hal ini belum membangun keterampilan eksklusif yang dibutuhkan di masa depan. Sebelumnya kami pernah menulis tentang negara-negara di dunia yang memperkenalkan pemrograman, sebagai permainan, untuk membangun skill bagi anak-anak. Saat ini semakin banyak negara yang memperkenalkan pemrograman sebagai bagian dari silabus sekolah.

Di negara-negara di Eropa dan Jepang, siswa berusia lima tahun sedang diajarkan dan diperkenalkan pemrograman dasar sebagai bagian dari permainan. Pemrograman yang melatih logika, daya ingat, keterampilan menulis, ternyata bisa menarik bakat dan minat anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah. Jika dulu ilmu komputer merupakan bidang yang hanya diperuntukkan bagi pendidikan tersier, sekarang diadopsi sebagai kurikulum sekolah dasar dan menengah.

Tentu anak-anak ini tidak diberikan persoalan kode yang rumit, melainkan bahasa pemrograman dasar yang mendorong mereka untuk kreatif. Beberapa sekolah juga menunjukkan game-game favorit mereka seperti Minecraft atau Tetris, semula dikembangkan melalui pemrograman, hal ini memantik minat mereka untuk membuat sesuatu.

Bagi para orang tua yang ingin melibatkan anaknya di bidang pemrograman sejak dini, memasukkan anak ke sekolah yang memiliki kurikulum coding adalah cara paling efektif. Beberapa negara mulai memperkenalkan pengkodean sebagai keterampilan dasar selain membaca, menulis, dan berhitung.

The Institute, badan pelaporan untuk Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), telah menyatakan bahwa peningkatan adopsi kurikulum programing di sekolah berasal dari literasi digital yang dipandang sebagai komponen penting dari pendidikan modern. Beberapa negara juga menginginkan anak-anak mereka untuk lebih memahami perangkat lunak.

Di masa depan saat teknologi semakin berkembang, anak-anak yang bermain dengan pemrograman hari ini bisa jadi memegang peran penting. Di masa depan perusahaan-perusahaan teknologi seperti Meta dan Microsoft, akan berkembang. Bahkan Amazon dan Alibaba, melalui cloud service mereka mulai berinvestasi ke programmer sejak dini.

Sejauh ini Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mewajibkan kelas ilmu komputer untuk semua anak berusia antara 5 dan 16 tahun. Usia mereka akan menentukan dengan tepat apa yang akan mereka pelajari, dengan topik mulai dari algoritma, kode debug, dan pelajaran dalam bahasa pemrograman seperti Java.

Tentu anak-anak memiliki hak untuk bermain dan menghabiskan waktunya dengan kegembiraan. Di Inggris,, kurikulum programming mengajak siswa belajar logika sederhana, bekerja dengan biner dan melihat perangkat keras lebih dekat. Semakin tinggi tahapan belajar mereka, maka makin berkembang pembelajaran mereka. Siswa juga akan belajar tentang keamanan komputer dan internet.

Di Italia, proyek “Programma il Futuro” dirancang untuk membawa pengkodean ke sekolah dasar. Strategi tiga tahun memperkenalkan siswa ke dunia TI melalui program literasi digital. Program pelatihan ini melampaui literasi digital awal dan membuat anak-anak muda menyadari potensi teknologi baru dan pemain yang terlibat aktif dalam pengembangannya.

Jadi kami berpendapat, sementara permainan tradisional menarik untuk meningkatkan keterampilan sosial dan bercengkrama dengan sesama, hal ini juga perlu diimbangi dengan permainan yang bisa mengasah daya pikir dan keterampilan praktis di masa depan. Dalam hal ini, pemrograman bisa menjadi solusi.

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.