Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Problem Pemberdayaan Manusia di Indonesia

Programmer adalah profesi yang mulai populer sejak boom web, terutama social media, melanda dunia. Setiap orang memiliki akun sosmed yang menjadi representasi digital mereka di Internet. Hal ini lantas mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan digital, yang juga mendorong meningkatnya kebutuhan programmer.

Meski demikian saat negara-negara lain seperti India, Jepang, Australia, dan Singapura mendorong pendidikan dini coding pada anak-anak melalui kurikulum sekolah, kita malah masih menganggap profesi programmer sebagai sesuatu yang asing. Banyak orang tua yang menganggap pekerjaan ini bukan karir betulan.

Duduk berjam-jam di hadapan monitor, terhubung di internet, sesekali menonton tutorial youtube disinyalir sebagai penyebabnya. Alasan lain juga bisa terjadi karena gap generasi. Di saat kalangan milenial sudah kian menyatu dengan teknologi, kalangan generasi analog secara bertahap berupaya menyelaraskan diri dengan zaman.

Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini generasi tua di pedesaan lebih sulit berpindah ke dunia digital. Karena tidak ada faktor yang menuntut mereka untuk bermigrasi ke sana atau pekerjaan mereka tidak berkaitan dengan digital.

Di sisi lain anak-anak mereka terbukti mampu mengikuti perkembangan teknologi. Berbeda dengan generasi tua di perkotaan, banyak anak generasi milenial dan generasi alpha yang tumbuh dengan internet. Mereka juga dituntut juga dari sisi pergaulan dan pendidikan untuk bisa eksis di dunia digital.

Selain itu, celah antara generasi terhadap dunia digital masih terkendala asumsi yang salah kaprah. Generasi Boomer menganggap bahwa internet dan dunia digital sebagai hiburan dan tak punya nilai edukasi sama sekali. Tetapi secara perlahan-lahan asumsi ini mulai terpatahkan dengan banyaknya orang yang berkarir di dunia pemrograman.

Keingintahuan terhadap kemajuan teknologi dari anak-anak, akhirnya akan membuat generasi tua akhirnya mencoba memahami teknologi digital dan infrastrukturnya. Apa itu coding, apa itu open source, apa itu hacker, dan segala hal populer terkait pemrograman.

Refactory menyadari ini dan menemukan hal menarik saat pelaksanaan program Intensive Pairing. Salah seorang peserta IP, mengaku sangat sulit mendapatkan izin bekerja sebagai programmer dari orang tuanya, karena merasa karir Pegawai Negeri Sipil lebih menjamin daripada menjadi programmer.

Dampak pertumbuhan teknologi paling ekstrem adalah akses dan pemahaman yang berbeda dari satu dengan yang lainnya.

Generasi yang berusia remaja sebelum era connected, yakni generasi X yang lahir antara 1965-1976 dan generasi Y yang lahir antara 1977-1995, cenderung melihat teknologi komputer dari gim, televisi, dan berita. Mereka berasumsi bahwa pemrograman adalah bentuk lain permainan dan karirnya tidak sejelas kerja kantoran atau bahkan jadi pegawai negeri sipil.

Generasi yang berusia remaja di era connected, yakni generasi Z atau yang lahir antara 1996 dan seterusnya, kini melihat potensi pemrograman sebagai karir yang lebih gemilang di masa depan. Hal ini dimungkinkan karena akses mereka tidak terbatas terhadap informasi dan akhirnya bisa melihat dampak pemrograman pada peradaban.

Problem Perguruan Tinggi

Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek, menyebutkan sebanyak 1,7 juta mahasiswa jenjang sarjana lulus setiap tahunnya. Namun jumlah itu malah jadi ancaman bagi negara karena banyak dari lulusan tersebut tidak siap kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8.746.008 orang pada Februari 2021. Jumlahnya meningkat 26,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Dari data tersebut Sarjana yang menganggur hampir mencapai 1 Juta orang pada Februari 2021.

Kenaikan angka pengangguran disebabkan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Mayoritas pengangguran terbuka Indonesia adalah tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau Sekolah Menengah Umum (SMU).

Jumlahnya mencapai 2.305.093 orang hingga Februari 2021. Sementara itu, SLTA Kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti dengan 2.089.137 orang menganggur. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tepat di bawahnya sebab masih ada 1.515.089 orang tak bekerja.

Untuk lulusan SMK, Kemendikbud menyebut masih ada salah persepsi terhadap keterampilan mereka. Lulusan SMK dianggap masih tak bisa bersaing dengan lulusan universitas, padahal mereka memahami praktik lebih baik daripada sarjana muda. Hal ini menunjukkan ada yang salah dari skala prioritas kita.

Sebelumnya kami juga menulis alasan tentang mengapa banyak sarjana yang susah mendapat pekerjaan. Selain tidak sesuai antara jumlah lulusan sarjana jurusan tertentu yang dibutuhkan industri, skill yang dimiliki juga tidak match. Sehingga kebutuhan lebih besar daripada ketersediaan.

Untuk itu dibutuhkan sinkronisasi yang dilakukan lewat kurikulum berbasis kebutuhan dunia kerja dan menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai. Pemerintah mengakui selama ini masih banyak persoalan yang menyelimuti dunia vokasi, mulai dari tidak sesuainya kebutuhan industri dengan skill dari lulusan.

Program Intensive Pairing dibuat untuk merespon hal ini. Dalam program ini kami berusaha menunjukkan bahwa pemrograman tidak harus jadi hal yang seram. Kami percaya bahwa bekerja adalah bagian dari hidup, aktualisasi diri, dan upaya untuk membuat hidup lebih bermakna. Ini mengapa, ketimbang menjadikan menulis koding jadi sesuatu yang merepotkan, kami membuat pemrograman sebagai bentuk pengejawantahan diri. Karya yang bisa dibanggakan.

Jadi, tunggu apalagi? Ayo bergabung dengan Intensive Pairing!

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.