Tulisan Terbaru
Wawasan baru maupun tips
Investasi Tesla Atau Investasi Anak Muda Indonesia?
CEO Tesla Elon Musk membantah kabar soal adanya kesepakatan untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Musk mengingatkan media berhati-hati agar tidak mempercayai berita yang berasal dari sumber anonim. “Harap berhati-hati mengutip sumber tanpa nama, karena sering salah,” kata Elon melalui akun twitter pribadinya.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa Tesla Inc. akan menyepakati membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Alasan Elon Musk ingin berinvestasi di Indonesia lantaran ingin memanfaatkan cadangan bahan baku logam yang ada di RI. Menurut sumber yang diketahui berhubungan langsung dengan kesepakatan itu, pabrik Tesla di Indonesia akan memproduksi 1 juta mobil per tahun.
Kesepakatan tersebut dikabarkan mencakup rencana pemberian fasilitas yang diberikan Indonesia terhadap Tesla. Fasilitas itu mulai dari produksi hingga rantai pasokan. Artinya secara eksklusif Tesla bisa menguasai dari hulu hingga hilir produksi kendaraan listrik. Hal ini nyaris bentuk monopoli yang disponsori negara.
Sejauh ini Tesla di negara asalnya, Amerika Serikat, mengalami penurunan kepercayaan dari publik. Tahun ini, produk mobil elektrik buatan Tesla dianggap sebagai salah satu merek yang paling tidak dapat diandalkan di Amerika, menurut laporan tahunan Consumer Reports’.
Consumer Reports merupakan laporan yang dirilis ini diambil berdasarkan data dari 24 merek dan lebih dari 300.000 kendaraan, Tesla jatuh mendekati bagian bawah (19/24) bersama dengan Mercedes-Benz, Jeep, Volkswagen, GMC, dan Chevrolet. Kendaraan listrik secara keseluruhan juga ditempatkan dengan buruk, menjadi kategori kendaraan paling tidak dapat diandalkan kedua. Sementara kendaraan hibrida/hibrida plugin, terutama dari Toyota, dianggap paling handal.
Jika di Amerika, negara tempat publik bisa menilai sebuah brand dengan terbuka menganggap tesla tidak dapat diandalkan, maka membangun pabrik Tesla saat ini bukan keputusan yang bijak. Selain membuat produk kendaraan listrik belum menjadi prioritas, pembangunan skala besar dengan bantuan pemerintah hanya akan merugikan negara.
Dana yang semestinya digunakan untuk membantu Tesla, seharusnya bisa digunakan untuk hal lain. Membiayai pendidikan, subsidi kendaraan publik, kesehatan, dan hal lain yang bisa dimanfaatkan oleh rakyat. Selain itu dengan reputasi Tesla yang menurun karena produk yang dibuat sering mengalami kecelakaan, perlu ada evaluasi serius sebelum membangun pabrik, apalagi membuat mobil di Indonesia.
Elon Musk sebagai pengusaha juga memiliki rekam jejak yang buruk. Saat ia membeli Twitter, ia tanpa melakukan konsultasi dengan direksi dan tim lain di perusahaannya melakukan pemecatan dan membuatnya bermasalah dengan hukum. Bukan tidak mungkin di Indonesia ia melakukan hal semaunya tanpa mempedulikan hukum yang berlaku.
Untuk itu, sebagai alternatif pembangunan pabrik Tesla, pemerintah seharusnya mengembangkan pendidikan pemrograman di Indonesia. Saat ini Indonesia belum memiliki kurikulum kompetitif terkait pemrograman. Saat negara seperti Singapura, Jepang, dan Inggris memasukkan kurikulum pemrograman dari level sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, permintaan kita malah mendorong influencer agar bisa masuk kuliah dengan mudah.
Ada yang salah dari penyusunan prioritas pendidikan di Indonesia. Kita sibuk mempersiapkan pekerja daripada kreator. Pemrograman kami percayai bisa mengubah nasib orang. Pemberdayaan melalui pemrograman adalah niscaya, saat ini yang kurang hanya dukungan dan infrastruktur dari Pemerintah.
Kita telah masuk di era teknologi yang menganggap pemrograman bukan lagi aktivitas geek, tapi salah satu pekerjaan terhormat yang memiliki kontribusi pada peradaban. Selama dua dekade terakhir, pemrograman merupakan sektor yang berkembang pesat, dan hampir semua teknologi yang ada di Internet saat ini merupakan produk kerja pemrograman.
Tetapi programmer tidak kalah rentannya dengan orang lain dalam hal kehilangan pekerjaan. Menurut EDC, ada 23 juta programer di dunia. Pada tahun 2023, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 27,7 juta. Ketika kita melihat statistik ini, orang akan menganggap tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun jumlah programmer yang bertambah bukan berarti kualitas yang mereka miliki akan sama bermutunya. Seperti halnya pekerjaan lain, berisiko menjadi usang di masa mendatang. Argumen utama yang diberikan biasanya adalah AI dan otomatisasi: Bagaimana jika AI dapat memprogram hal lain atau dirinya sendiri? Bagaimana jika kita dapat mengotomatiskan banyak dari pemrogram kode yang sama sekarang?
Di satu sisi, kekhawatiran itu agak bisa dimengerti. Kita melihat perusahaan seperti Wix, Canva, dan SquareSpace, yang memungkinkan siapa saja merancang dan "membangun" situs web tanpa harus mempelajari HTML dan CSS. Tapi apakah mesin dapat menerjemahkan kebutuhan klien? Atau bagaimana AI bisa bekerja dengan product/project manager untuk menyelesaikan bug yang ditemukan klien?
Di sini Refactory akan membuktikan bahwa programmer akan bisa bekerja lebih baik untuk klien. Karena kami akan bekerja keras menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri. Tidak hanya itu, mutu yang diberikan tentu akan berbeda dengan produk buatan mesin yang seringkali dibuat massal sehingga mirip antara satu sama lain.
Sejauh ini kurikulum pendidikan programing yang ada di Indonesia sangat ketinggalan. Banyak sekali lulusan IT yang harus beradaptasi 1-2 bulan sampai mereka bisa bekerja sesuai spesifikasi Industri. Untuk itu perlu ada pendekatan yang benar, fokus pada teknologi yang berkembang, menyesuaikan kebutuhan pasar, dan yang paling penting langsung terjun pada proyek IT sesungguhnya.
Untuk itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya pemerintah yang memangku kebijakan, memiliki anggaran, dan bisa membuat peraturan, untuk fokus pada investasi yang sebenar-benarnya memberikan dampak, yaitu manusia. Jika seluruh tenaga, dana, dan waktu diberikan untuk membangun kualitas manusia, bukan tidak mungkin kelak Indonesia akan menjadi salah satu pelopor programmer terbaik di Asia, bahkan di Dunia.
Sumber:
- https://kumparan.com/kumparanbisnis/elon-musk-tanggapi-kabar-akan-bangun-pabrik-tesla-di-indonesia-hati-hati-1zcb1CXhBgR
- https://www.teslarati.com/tesla-placed-bottom-consumer-reports-reliability-rankings/
- https://www.reuters.com/business/autos-transportation/tesla-driver-multi-car-crash-told-police-self-driving-software-malfunctioned-2022-12-22/