Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Membangun Energi Terbarukan Melalui Teknologi Pemrograman Apakah Bisa?

Saat ini penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia menghasilkan polutan udara, seperti jelaga (partikel halus atau PM2.5) dan kabut asap (ozon). Polutan-polutan tersebut dapat meningkatkan risiko kematian akibat stroke, penyakit jantung , kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan lainnya.

Meski demikian, energi fosil tidak akan jadi sumber utama bahan bakar untuk selamanya. Pada satu titik sumber minyak bumi akan habis dan kita akan dipaksa mencari solusinya. Ini mengapa kami percaya energi terbarukan adalah solusi bagi masalah kelangkaan sumber energi fosil dan peningkatan tingkat emisi gas rumah kaca.

Energi terbarukan meliputi tenaga matahari, angin, air, geothermal, dan biomassa. Kelebihan utama dari energi terbarukan adalah bahwa mereka ramah lingkungan dan tidak akan habis. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana melakukan pergantian atau perubahan dari bahan bakar fosil, ke energi terbarukan, dan bagaimana distribusinya di Indonesia?

Sumber energi terbarukan di Indonesia beragam, hal ini karena Indonesia berada di daerah tropis yang memiliki cahaya matahari sepanjang tahun, laut yang luas, dan juga sumber energi panas bumi yang membentang di sepanjang nusantara. Salah satunya adalah sumber energi fotovoltaik adalah salah satu contoh dari teknologi energi terbarukan.

Sistem ini mengubah energi matahari menjadi listrik dengan menggunakan sel surya. Fotovoltaik (PV) merupakan pembangkit energi listrik yang mengkonversi energi sinar matahari menjadi listrik dengan menggunakan suatu piranti semikonduktor yang disebut sel surya. Ini adalah solusi yang sangat efektif bagi rumah tangga dan industri yang ingin beralih ke energi alternatif.

Selain itu ada pula Teknologi eolian. Dalam ilmu geologi dan klimatologi, proses aeolian adalah aktivitas dan kemampuan angin untuk mengikis, mengangkut, dan mengendapkan, bahan-bahan material di daerah yang vegetasinya kurang dan wilayah sedimen yang luas. Proses aeolian lebih banyak terjadi di lingkungan kering seperti pembentukan bukit pasir di gurun.

Teknologi Eolian akan memanfaatkan turbin angin yang digerakkan energi angin untuk memproduksi listrik. Ini merupakan alternatif yang baik bagi wilayah dengan angin yang kuat dan stabil. Energi air juga dapat diambil dari arus air, gelombang, dan air terjun untuk memproduksi listrik. Teknologi ini banyak diterapkan di negara-negara yang memiliki sumber air yang melimpah.

Teknologi geotermal menggunakan panas bumi untuk memproduksi energi. Ini banyak diterapkan di negara-negara dengan aktivitas vulkanik yang tinggi. Tentu semua sumber energi ini membutuhkan riset yang serius dan teknologi yang maju. Hal ini mengingat banyak dari teknologi ini membutuhkan infrastruktur yang canggih.

Tapi pertanyaannya apakah Indonesia mampu mengubah gaya hidup yang bergantung pada bahan bakar fosil? Sejauh ini energi fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam, telah menjadi sumber utama energi global selama lebih dari 100 tahun. Padahal, penggunaan energi fosil memiliki beberapa dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Berikut adalah beberapa dampak buruk dari energi fosil selama 100 tahun terakhir: Emisi gas rumah kaca: Pembakaran energi fosil menghasilkan gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan NOx, yang berkontribusi pada pemanasan global. Degradasi lingkungan: Pertambangan energi fosil dapat merusak lingkungan, menghancurkan hutan, dan mempengaruhi habitat satwa liar.

Polusi udara: Emisi gas buang dari pembakaran energi fosil menyebabkan polusi udara, yang dapat mempengaruhi kualitas udara dan kesehatan manusia. Kerusakan lingkungan air: Bahan berbahaya seperti bahan kimia dan logam berat dapat terlepas ke air saat proses ekstraksi energi fosil dan pembakaran, membahayakan ekosistem air dan kesehatan manusia.

Kematian dan sakit: Emisi berbahaya dari pembakaran energi fosil dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Perubahan iklim: Emisi gas rumah kaca dari penggunaan energi fosil mempercepat perubahan iklim, menyebabkan perubahan cuaca ekstrem, peningkatan tingkat air laut, dan kerusakan ekosistem.

Secara keseluruhan, penggunaan energi fosil memiliki dampak negatif yang sangat besar pada lingkungan dan kesehatan manusia. Ini mengapa perlu ada upaya serius untuk mengatasi problem energi ini. Para ilmuan di dunia telah mengembangkan apa yang disebut sebagai green technology untuk menjadi alternatif energi kotor ini.

Secara umum green technology adalah teknologi yang dikembangkan dengan tujuan untuk tidak merusak lingkungan atau meminimalisir limbah. Seperti daur ulang, penggunaan energi bersih, atau komitmen pada limbah. Kami di Refactory memiliki komitmen yang sama untuk mengatasi masalah tersebut, malah hal ini adalah salah satu tujuan jangka panjang di mana kami berharap bisa turut ambil bagian dalam energi bersih.

Ada banyak cara pengembang membuat perbedaan dalam negeri bersih saat menggunakan dan mengembangkan teknologi. Misalnya, kami membuat kode untuk membuat pusat data lebih hemat energi dan mengurangi dampak lingkungannya. Kami juga sedang mengerjakan algoritma blockchain baru yang tidak membutuhkan banyak listrik untuk dijalankan.

Selain itu, pengembang menemukan cara baru untuk mengurangi polusi dari mobil dan pabrik. Di Refactory kami berkomitmen dan berusaha untuk membuat aplikasi dan alat yang membantu orang mengambil tindakan kecil untuk menghemat energi dan melindungi habitat di masa depan. Hal ini bisa dilakukan melalui usaha-usaha kecil yang konsisten.

Sumber:

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.