Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Mengenal Mira Murati, sosok dibalik ChatGPT OpenAI

Perbincangan mengenai ChatGPT dan Artificial Intelligence (AI) secara umum mulai marak ketika banyak kecurangan esai dilakukan dengan mesin ini. Tapi para pendiri dan pengembang ChatGPT menyebut, mesin ini dibuat untuk mengembangkan bahasa dan membantu manusia memahami dunia lebih baik. Meski demikian mereka tidak memungkiri adanya penyalah gunaan.

OpenAI, perusahaan riset AI yang berbasis di San Francisco, mengumumkan pengembangan model GPT-3 (Generative Pretrained Transformer-3) pada tahun 2020. Model GPT-3 menggunakan teknik deep learning dan memiliki kapasitas memproses teks yang luar biasa besar, yang memungkinkan model untuk memahami dan membuat teks dengan kualitas yang sangat baik.

ChatGPT adalah model yang dibangun berdasarkan model GPT-3 yang dioptimalkan untuk menjawab pertanyaan dan menjalankan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengetahuan, seperti menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan. ChatGPT dilatih dengan data yang sangat besar dan memiliki kapasitas memproses teks yang sangat baik, sehingga memungkinkan model untuk menjawab pertanyaan dengan cepat dan akurat.

Sejak 5 Februari lalu Mira Murati adalah Chief Technology Officer (CTO) OpenAI, diwawancarai oleh Time. Ia membahas beberapa hal terkait ChatGPT dan apa saja yang bisa dilakukan teknologi ini untuk manusia. Pandangannya menarik karena melihat ada potensi baik dari mesin ini dan mengharapkan adanya regulasi yang benar.

OpenAI sendiri perusahaan AI terkemuka yang didirikan oleh Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, dan Wojciech Zaremba. Sejak bergabung dengan OpenAI pada tahun 2018, Mira Murati memainkan peran penting dalam memimpin teknologi dan produk OpenAI.

Mira Murati memiliki latar belakang yang sangat kuat dalam bidang teknologi. Sebelum bergabung dengan OpenAI, dia bekerja sebagai VP of Engineering di Asana dan sebagai kepala pengembangan produk di Dropbox. Pengalamannya ini membuat Mira paham bagaimana AI harus dikembangkan sesuai kebutuhan industri dan publik.

Di OpenAI, Mira Murati memimpin tim teknologi dan produk untuk memastikan bahwa produk OpenAI memenuhi standar mutu tertinggi. Selain itu ia bertugas memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pelanggan. Bersama Mira, OpenAI telah meluncurkan berbagai produk dan solusi AI yang membantu perusahaan dan organisasi mengatasi masalah bisnis mereka dan mempercepat pertumbuhan mereka.

ChatGPT menjadi perhatian publik saat dirilis pada akhir November lalu. Meski diliputi kontroversi karena banyak sekolah dan dosen memprotes hal ini, tapi Microsoft mengumumkan investasi $10 miliar di perusahaan tersebut. Dampaknya sangat signifikan hingga Google mengeluarkan "kode merah", khawatir bahwa teknologi tersebut dapat mengganggu bisnis pencariannya.

Dalam wawancara bersama Trevor Noah, Murati menyebut bahwa akan ada perubahan dalam peradaban. Dan tidak semua orang akan menerima perubahan ini. “Seperti revolusi lain yang telah kita lalui, akan ada pekerjaan baru dan beberapa pekerjaan akan hilang, tapi saya optimis.” katanya.

Sepanjang Januari, ChatGPT melampaui Bitcoin di antara pencarian populer di Google Trends. Perusahaan yang berbasis di San Francisco, dengan 375 karyawan dan sedikit pendapatan, sekarang memiliki valuasi sekitar $ 30 miliar. Murati berbicara kepada TIME tentang kelemahan terbesar ChatGPT, potensi perangkat lunak yang belum dimanfaatkan, dan mengapa sudah waktunya untuk beralih ke pengaturan AI.

Mira Murati memimpin upaya OpenAI untuk memastikan bahwa teknologi AI dikembangkan dan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan etis. Dia sangat peduli tentang memastikan bahwa teknologi AI tidak hanya membantu perusahaan dan organisasi mencapai tujuannya, tetapi juga membantu memecahkan masalah sosial dan lingkungan.

Menurut Mira, [AI] dapat disalahgunakan, atau dapat digunakan oleh aktor jahat. Jadi, ada pertanyaan tentang bagaimana Anda mengatur penggunaan teknologi ini secara global. Bagaimana Anda mengatur penggunaan AI dengan cara yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan?

Ini mengapa menurut Mira, penting bagi OpenAI dan perusahaan seperti mereka untuk membawa ini ke kesadaran publik dengan cara yang terkontrol dan bertanggung jawab. “Tapi kami adalah sekelompok kecil orang dan kami membutuhkan lebih banyak masukan dalam sistem ini dan lebih banyak masukan yang melampaui teknologi-—pasti regulator dan pemerintah dan semua orang,” katanya.

Dalam keseluruhan, Mira Murati adalah pemimpin teknologi yang luar biasa dan memainkan peran penting dalam memimpin OpenAI menuju masa depan yang lebih baik. Dia ingin membantu memastikan bahwa OpenAI tetap menjadi salah satu perusahaan AI terkemuka di dunia dan memainkan peran penting dalam membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang.

Tapi regulasi macam apa yang cocok untuk kecerdasan buatan? Regulasi ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa teknologi Artificial Intelligence (AI) digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan etika. Regulasi AI diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi AI tidak merugikan individu atau masyarakat, dan juga memastikan bahwa hak privasi dan data pribadi orang tetap terlindungi.

Salah satu permasalahan utama dalam teknologi AI adalah bagaimana memastikan bahwa algoritma AI tidak memiliki bias dan diskriminasi. Di beberapa negara, regulasi AI sudah diterapkan dan diterima sebagai bagian dari budaya hukum dan regulasi. Negara-negara ini memiliki peraturan yang memastikan bahwa teknologi AI digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan sesuai dengan etika.

Dalam menentukan regulasi AI, perlu dipertimbangkan banyak faktor, seperti hak privasi dan data pribadi, diskriminasi, dan etika. Regulasi AI juga harus mencakup aspek hukum dan etika dalam pengembangan dan penggunaan teknologi AI. Di Indonesia hal ini perlu pembahasan lebih panjang dan lebih baik bersama para pemangku kebijakan.

Sebagai contoh, beberapa negara sudah memiliki regulasi AI yang memastikan bahwa teknologi AI tidak digunakan untuk memantau atau memata-matai warganya. Regulasi AI juga memastikan bahwa algoritma AI tidak memiliki bias dan diskriminasi, dan memastikan bahwa hak privasi dan data pribadi warga tetap terlindungi.

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.