Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Apa yang harus dilakukan Agar Programmer bisa berkompetisi dengan AI

Sebuah studi menunjukkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) dalam menyelesaikan tantangan pemrograman. Dalam studi ini, sebuah platform daring yang disebut CodeSignal diuji coba dengan lebih dari 10.000 partisipan, yang terdiri dari para pengembang perangkat lunak dan juga AI. Tantangan yang diberikan adalah tiga masalah pemrograman yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.

Hasil dari studi itu menunjukkan bahwa AI berhasil mencapai tingkat kesulitan yang sama dengan manusia dalam menyelesaikan masalah pemrograman tersebut. Bahkan, pada masalah ketiga yang dianggap paling sulit, AI berhasil mencapai skor yang lebih tinggi daripada manusia. Meskipun demikian, masih ada beberapa aspek yang belum bisa diatasi oleh AI, seperti kemampuan untuk mengelola proyek, berkomunikasi dengan anggota tim, dan menganalisis masalah secara holistik.

Penggunaan AI dalam bidang pemrograman dan pengembangan perangkat lunak, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengembangan perangkat lunak. Namun, penggunaan AI dalam pemrograman juga menimbulkan beberapa pertanyaan etis dan keamanan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan teknologi AI dalam bidang pemrograman dan pengembangan perangkat lunak secara bertanggung jawab.

Ini mengapa kami di Refactory coba untuk melakukan investasi dalam pengembangan AI. Kecerasan buatan diharapkan bisa membantu mempermudah kerja-kerja pemrograman. Selain itu engineer di Refactory juga bisa mengembangkan diri dan mengaplikasikan ilmunya dalam program pengembangan AI.

Kami berharap bahwa pengembangan teknologi AI ini akan membuat proses pengembangan perangkat lunak bisa jadi hal yang efektif dan efisien. Jika sebelumnya banyak programmer harus mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya bisa dipercepat, kita bisa menghemat waktu pengerjaan tugas yang pada akhirnya lebih memuaska klien.

Kecerdasan buatan (AI) dapat membantu pengembang perangkat lunak dalam berbagai aspek, seperti pengujian, pengkodean, analisis kode, dan manajemen proyek. Dalam manajemen proyek, AI dapat membantu dalam mengoptimalkan jadwal proyek dan mengatur tugas dengan efisien, sehingga proyek dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih efisien.

AI dapat membantu pengembang mengidentifikasi bug dan kesalahan pada perangkat lunak dengan lebih efisien dan cepat daripada metode manual. Selain itu, AI juga dapat membantu dalam menghasilkan data uji otomatis yang akurat dan mengidentifikasi masalah pada kode yang sulit untuk dideteksi secara manual.

Kecerdasan dapat membantu pengembang dalam menulis kode yang lebih baik dan lebih cepat, dengan memperkirakan dan menawarkan solusi kode yang memadai dan mengoptimalkan kode yang sudah ada. Mereka Dapat membantu dalam mengevaluasi kode secara otomatis untuk mengidentifikasi area di mana kode dapat ditingkatkan dan memberikan solusi untuk meningkatkan kualitas kode.

Namun, ada beberapa masalah dan tantangan yang terkait dengan penggunaan AI dalam pengembangan perangkat lunak, seperti perlu adanya data yang besar dan berkualitas, ketergantungan pada model AI yang tepat, serta masalah etis dan keamanan yang terkait dengan penggunaan teknologi AI dalam pengembangan perangkat lunak.

Kami di Refactory sendiri memiliki banyak pengalaman dan best practice. Hal ini akan membantu pengembangan AI jadi lebih baik. Tentu dengan kerja-kerja yang selama ini telah dilakukan, kami bisa mengindetifikasi apa saja yang perlu dilakukan oleh AI dan apa yang masih membutuhkan sentuhan manusia. Lebih dari itu kami berharap adanya AI tidak membuat para engineer jadi malas.

Secara keseluruhan, penggunaan teknologi AI dapat memberikan manfaat besar bagi pengembang perangkat lunak, dengan mengoptimalkan proses pengembangan, meningkatkan kualitas kode, dan mempercepat waktu pengembangan. Hal ini perlu dilakukan agar Refactory bisa memiliki nilai kompetitif jika dibandingkan dengan perusahaan serupa di tanah air.

Namun, penggunaan AI juga harus dilakukan secara bertanggung jawab dan hati-hati, dengan mempertimbangkan masalah etis dan keamanan serta memastikan keakuratan dan kualitas data yang digunakan. Ini mengapa kami berusaha berkomitmen untuk tetap melibatkan programer-programer muda, mereka yang masih belajar dalam proses pengerjaan proyek.

Kami berharap di Refactory setiap programmer bisa beradaptasi dengan cepat meski ada ancaman AI. Selain itu jika semakin banyak programmer yang bisa memahami kerja AI, maka makin tinggi ia bisa bertahan di tengah gempuran ancaman pekerjaan yang hilang akibat teknologi.

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.