Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Perusahaan IT Besar dengan Tim Yang Terbatas

Apakah sebuah perusahaan IT harus memiliki tim yang besar? Jawabannya tidak. Ada banyak perusahaan berbasis teknologi di dunia yang memiliki tim terbatas. Dalam praktiknya perusahaan rintisan teknologi pastinya memperhatikan bahwa jumlah tim yang kecil bisa memiliki keuntungan.

Ada banyak perusahaan berbasis teknologi yang dibangun dan dirawat oleh tim yang kecil. Misalnya Whatsapp atau yang terbaru Midjourney. Semuanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Meski demikian tim kecil dari perusahaan besar menunjukkan bahwa kerja sama, fokus, dan komitmen memiliki posisi penting dalam pengembangan perusahaan. Sehingga tak perlu banyak orang untuk menjalankan suatu program.

Meski demikian tentu ada kekurangan dari perusahaan berbasis teknologi yang hanya dirawat oleh tim kecil. Misalnya jika ada kendala pengembangan produk, bisa terhambat karena ketidaksesuaian teknologi. Seseorang harus belajar terlebih dahulu dengan cepat yang mana ini bisa menghambat perkembangan perusahaan. Namun ada kelebihan dari tim kecil.

Misalnya komunikasi yang lebih efektif. Semakin kecil jumlah tim, semakin mudah komunikasi antar anggota tim. Hal ini bisa mempercepat pengambilan keputusan dan memudahkan koordinasi antar anggota tim. Selain itu tim kecil lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tuntutan pasar yang cepat. Mereka bisa lebih cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan atau pasar.

Pada praktiknya perusahaan dengan tim yang kecil bisa memiliki keunggulan dalam bidang kecepatan pengembangan produk, Tim kecil bisa lebih cepat dalam mengembangkan produk karena kurangnya birokrasi dan proses yang rumit. Kecepatan ini bisa menjadi keuntungan kompetitif bagi perusahaan dalam memenangkan pasar.

Selain itu daya dukungan tim kecil lebih unggul dan lebih kuat. Hal ini karena jumlah anggota tim kecil, mereka cenderung lebih dekat dan saling mendukung satu sama lain. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas dan motivasi anggota tim. Meski demikian tim kecil juga bisa memiliki beberapa kelemahan, seperti keterbatasan keahlian dan ketergantungan pada beberapa anggota tim yang kunci.

Oleh karena itu, perusahaan perlu menyeimbangkan jumlah tim yang tepat dengan kebutuhan bisnis mereka. Berikut adalah beberapa perusahaan IT besar dengan tim kecil:

Basecamp - Perusahaan software asal Amerika yang terkenal dengan software manajemen proyek dan tim dengan tim yang kecil dan fokus pada kualitas.

Zapier - Perusahaan integrasi aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengotomatisasi tugas-tugas bisnis mereka dengan menghubungkan aplikasi yang berbeda dengan tim kecil yang berkualitas.

Buffer - Perusahaan media sosial asal Amerika yang membantu pengguna untuk mengelola jadwal posting di media sosial dengan tim kecil dan fokus pada kualitas konten.

GitHub - Perusahaan layanan hosting kode sumber untuk pengembangan perangkat lunak dengan tim kecil dan fokus pada kualitas kode.

Atlassian - Perusahaan asal Australia yang menawarkan perangkat lunak kolaboratif seperti Jira, Confluence, dan Bitbucket dengan tim kecil dan fokus pada kolaborasi antar tim.

Tapi apa sih kunci agar sebuah tim kecil programmer bisa berkembang? Dalam best practice kami di Refactory kami menemukan beberapa hal. Misalnya inisiatif komunikasi. Penting untuk memastikan bahwa setiap anggota tim developer yang ada dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Ini dapat mencakup inisiatif dan juga kesadaran akan pentingnya proyek yang dikerjakan.

Setiap programmer harus memastikan tugas yang ia kerjakan selesai dan memahami dampaknya jika tidak digarap. Pada praktiknya setiap hari tim harus memiliki rencana dan jadwal yang jelas untuk menyelesaikan proyek secara efektif. Manajer proyek harus memastikan bahwa setiap anggota tim mengerti apa yang harus dilakukan dan kapan harus dilakukan.

Selanjutnya setiap anggota tim harus merasa termotivasi dan memiliki tujuan yang jelas. Mereka mesti menyadari bahwa apa yang dikerjakan adalah penting dan berdampak, baik untuk klien atau perusahaan. Manajer proyek harus membantu menjaga semangat dan motivasi tinggi dengan menetapkan tujuan yang terbaik, memberikan feedback positif, dan memastikan bahwa setiap orang merasa dihargai.

Selanjutnya agar sebuah tim kecil programer bisa berkembang, mereka harus selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan mereka. Diskusi, mengerjakan stack baru, menantang diri sendiri melalui proyek berbeda harus diberikan untuk meningkatkan keterampilan anggota tim. Ini mengapa kami di Refactory tidak mewajibkan adanya spesialisasi stack, setiap orang harus bisa mengembangkan stack apapun.

Selanjutnya adalah pendekatan agile development dapat membantu tim software developer bekerja lebih efektif dengan memfokuskan pada pengembangan perangkat lunak secara iteratif (berulang) dan inkremental (perubahan yang bertahap). Tapi di Refactory kami mengadopsinya dengan lebih cepat dan lebih dinamis. Setiap engineer harus cepat beradaptasi, cepat belajar, sembari mengerjakan proyek yang ada.

Jadi, apakah anda siap jadi bagian dari tim kami?

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.