Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Cara Mengatasi Rasa Malas Saat Hari Senin Tiba

Pernahkah kamu merasa lelah dan gelisah saat hari Senin? Banyak orang menyebut ini sebagai monday madness, kondisi gelisah dan tidak suka akan hari Senin. Hal ini dipicu karena Senin adalah hari pertama kerja dan saat itu kita harus mengakhiri libur dan mesti mulai fokus pada tanggung jawab. Secara sederhana kita malas bekerja di hari Senin.

Apa yang menyebabkan kemalasan? Perilaku malas biasanya bersumber dari kurangnya sikap disiplin. Seringkali penyebab dapat dilacak dari bagaimana kita menjalani hidup. Ada penelitian yang menunjukkan hal-hal seperti usia, perilaku kebiasaan, lingkungan, energi, kemauan keras, kepribadian, dan tingkat gangguan dapat membuat seseorang lebih cenderung menunda-nunda atau tidak.

Apakah hal ini adalah gejala gangguan kesehatan atau sekadar rasa malas belaka? Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Mental Floss, kebanyakan orang tidak cukup tidur selama seminggu, dan mereka sering mencoba menebusnya di akhir pekan. Tetapi tidur bahkan satu atau dua jam lebih lama untuk dua hari dapat membingungkan jam biologis tubuh.

Menurut para ilmuwan, tidur ekstra itu justru membuat Anda lebih lelah di awal minggu. Jadi di hari Senin seperti hari ini saat long weekend, rasanya berat untuk bangun dari tempat tidur. Para ilmuwan merekomendasikan untuk tidak menambah durasi tidur, tapi menggantinya dengan kegiatan yang lebih sehat seperti olahraga atau meditasi untuk membuat tubuh lebih rileks.

Penundaan adalah "mekanisme diri menghadapi problem" yang logis dan efektif untuk menghadapi perasaan tidak menyenangkan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences mendukung anggapan bahwa menunda-nunda dapat mencerminkan upaya untuk mengatasi emosi negatif yang muncul ketika orang harus melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan atau sulit.

Saat hari Senin datang kita mengalami perubahan emosional yang lebih besar. Hal ini berasal dari asumsi bahwa Minggu (hari akhir pekan yang bahagia) ke Senin (hari kerja) terjadi setiap minggu. Meskipun hari Senin tidak lebih menegangkan dan menyedihkan daripada hari Selasa atau bahkan Kamis, orang membandingkannya dengan hari Minggu.

Di kepala kita, Senin adalah hari kerja yang sangat sibuk dan padat. Kerap kali tugas yang tertunda pada akhir minggu lalu menumpuk dan harus diselesaikan hari Senin. Jadi apapun yang terjadi, hari Senin akan selalu tampak seperti hari terburuk dalam seminggu. Jumat adalah hari terbaik karena ada antisipasi untuk akhir pekan. Senin hanya memiliki reputasi buruk.

Alasan lainnya juga berasal dari ketidaksukaan kita terhadap pekerjaan yang dilakukan. Jajak pendapat YouGov pada tahun 2017 menemukan bahwa hanya enam persen dari pekerja di Amerika yang membenci atasan mereka, sementara 62% menyukai atau mencintai pekerjaan mereka. Ini alasan mengapa banyak pekerja yang mengirimkan lamaran pekerjaan pada hari selasa.

Tetapi jika kamu tidak tahan dengan pekerjaan yang dilakukan, maka hari Senin yang sedih bisa menjadi sangat nyata. Itu bisa dimulai pada Minggu malam dengan perasaan takut dan depresi selama lima hari ke depan. Jika memang perlu, anda bisa mencari bantuan profesional untuk menjelaskan kondisi yang anda alami. Apakah hal ini wajar atau tidak.

Penyebab lainnya adalah karena perkembangan otak dan mental kita. Korteks prefrontal otak, yang membantu dalam perencanaan, pengambilan keputusan, konsentrasi, dan "fungsi eksekutif" lainnya, tidak sepenuhnya matang sampai seseorang berusia dua puluhan, jelasnya.

Karena ini adalah wilayah otak yang membantu mengendalikan impuls emosional dan memandu perilaku yang membutuhkan pandangan jangka panjang, tidak heran anak muda cenderung lebih sering menunda-nunda daripada orang dewasa. Hal ini apabila dibiarkan akan menjadi kebiasaan yang buruk dan bukan tidak mungkin akan membuat karakter kita jadi buruk.

Jika otak belajar mengatasi tugas yang tidak menyenangkan dengan menghindarinya, akan sulit untuk menghilangkan respons ini. “Kebiasaan berasal dari tindakan berulang secara konsisten yang memberi Anda kesenangan langsung,” kata Wendy Wood, PhD, seorang peneliti kebiasaan dan profesor psikologi di University of Southern California di Los Angeles.

Penundaan dapat mencentang semua kotak itu: Menunda pekerjaan yang tidak menyenangkan dapat memberikan rasa lega, yang menyenangkan. Dan seperti kebiasaan buruk lainnya, penundaan bisa menjadi bola salju. Untuk itu perlu ada intervensi dan usaha konsisten untuk memperbaiki hal ini. Tentu di awal kita akan merasa sangat berat dan sangat melenakan.

Untuk memperbaiki hal ini, ada beberapa yang bisa kita lakukan. Misalnya saat bekerja tugas besar terasa sangat berat dan membuat kita kewalahan. Tetapi jika Anda memecahnya menjadi tugas yang lebih kecil, Anda akan merasa lebih memegang kendali dan akan jauh lebih produktif. Daripada menyelesaikan hal besar, lebih baik selesaikan hal yang lebih kecil lalu naik ke yang besar.

Manfaatkan waktu di tempat kerja dengan mengisi jendela kecil itu dengan tugas yang sebenarnya. Menurut pengusaha Steve Olenski, menemukan dan segera menyelesaikan tugas yang memakan waktu dua menit atau kurang sebenarnya menghemat waktu. Jadi, jika kurang dari dua menit, lakukan sekarang.

Aspek lain dari aturan dua menit adalah bahwa tujuan atau kebiasaan apa pun dapat dimulai dalam waktu kurang dari dua menit. Ini tidak berarti Anda dapat menyelesaikan setiap tugas dalam 120 detik, tetapi memulai tujuan baru adalah langkah pertama untuk mencapainya. Ingat sebuah tugas tidak akan selesai jika hanya didiamkan saja, jadi kerjakan sebisanya, secepatnya.

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.