Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Stack Hanya Tools, Tidak Perlu Fanatik

Pada town hall meeting yang diselenggarakan di kantor Refactory, Taufan Adhitya CEO kami menyebutkan perlu ada terus adaptasi dan perubahan agar bisa bertahan di industri pemrograman. Salah satu hal yang ia dorong adalah kemauan untuk belajar. Hal ini termasuk belajar sebanyak mungkin stack pemrograman yang ada.

Sejauh ini fanatisme terhadap stack atau bahasa pemrograman adalah penghambat kemajuan. Dalam industri, ini akan membuat perusahaan terbatas dalam mendapat proyek. Misalnya jika seseorang hanya fokus pada bahasa pemrograman Golang tanpa mau belajar yang lain, ia akan terbatas pada satu jenis klien saja. Sebaliknya jika ia bisa seluruh bahasa pemrograman, maka kemungkinan bisnis akan terbuka lebar.

CEO kami menyerukan bahwa Stack adalah tools, atau alat belaka, maka tak perlu fanatis. Jika perlu kita harus terus belajar berbagai stack dan bahasa pemrograman yang ada. Misalnya jika kita seorang Backend, perlu belajar tentang Frontend, hal ini akan membuat kita jadi full stack developer. Di sisi lain jika kita bisa menguasai bahasa seperti phyton, javascript, atau lainnya kita bisa lincah beradaptasi di berbagai proyek.

Ada beberapa keuntungan dalam belajar banyak bahasa pemrograman, di antaranya berkaitan dengan karir dan pengembangan diri. Misalnya dengan mempelajari beberapa bahasa pemrograman, Anda akan lebih fleksibel dalam menyelesaikan tugas dan memecahkan masalah, karena setiap bahasa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Selain itu mempelajari berbagai bahasa pemrograman, Anda dapat mengembangkan keterampilan yang lebih luas dan dapat digunakan dalam berbagai jenis proyek. Artinya kita akan terpapar lebih banyak problem dan lebih banyak ilmu yang bisa dipelajar. Ini akan mendorong kita untuk memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.

Dalam beberapa kasus, bahasa pemrograman yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Jadi, dengan mempelajari banyak bahasa pemrograman, Anda akan dapat memilih bahasa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tertentu. Dalam industri teknologi, memiliki keterampilan yang luas dan fleksibel dalam bahasa pemrograman dapat meningkatkan peluang karir Anda.

Dengan adanya AI para programmer harus cepat beradaptasi, tidak hanya dengan teknologi tetapi juga kebutuhan industri. Klien akan terus menginginkan kecepatan dan ini adalah hal yang wajar. Teknologi terus berkembang dan bahasa pemrograman baru terus bermunculan. Dengan mempelajari banyak bahasa pemrograman, kita akan lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru.

Fanatisme adalah kecenderungan berlebihan terhadap suatu keyakinan atau pandangan tertentu. Fanatisme terhadap satu stack atau bahasa pemrograman tertentu dapat membuat kita terhambat berkembang. Tidak hanya itu hanya fokus pada satu hal saja akan membuat kia banyak tertinggal, apalagi jika kemudian fanatisme terhadap stack atau bahasa pemrograman tersebut tidak didasarkan pada fakta atau pemahaman yang benar.

Ketika fanatisme diterapkan dalam konteks pemrograman menyebabkan perusahaan mundur atau bahkan merugi. Fanatisme juga dapat menyebabkan penolakan terhadap pemikiran alternatif dan menghambat kemajuan perusahaan. Akibatnya perusahaan akan kehilangan kemampuan bertahan dan daya saingnya.

Ini mengapa kami di Refactory mendorong para programmer untuk terus belajar. Kemauan untuk belajar dan membuka diri terhadap kemungkinan baru akan membuat kita maju. Orang yang fanatik cenderung kehilangan kemampuan untuk mengakui kebenaran dan pandangan orang lain, sehingga sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, penting untuk menghindari fanatisme stack tertentu dan memelihara pemikiran yang terbuka dan objektif. Ini akan membantu kita untuk bisa bertahan di industri pemrograman yang saat ini terancam dengan AI. Saat ini semakin banyak seorang programmer memiliki kemampuan, semakin sulit ia digantikan oleh mesin atau manusia lainnya.

Sebelumnya kami pernah membahas dalam menyelesaikan masalah, programmer akan mendapatkan pengalaman berharga dan meningkatkan kemampuan problem-solving mereka. Selain itu, dengan terus menemukan dan memecahkan masalah, programmer dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan beradaptasi mereka dalam menghadapi situasi yang sulit.

Untuk bisa menghadapi masalah kita perlu banyak tools agar bisa bersiap. Semakin banyak tools yang dikuasai, makin banyak masalah yang bisa diselesaikan. Artinya kita semakin dibutuhkan di industri. Untuk itu jangan terlalu fanatik pada satu stack tapi perlu juga membuka diri pada kemungkinan baru dan meninggalkan yang tak lagi relevan.

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.