Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Dari Pengungsi Ke Pendiri: Bagaimana Pemrograman Mengubah Hidup Noor Agha

Kadang kita tidak pernah tahu bagaimana hidup akan membawa diri ke masa depan. Pada satu titik kita terjebak perang, kemudian nasib baik menuntun kita menjadi menjadi seorang pendiri perusahaan rintisan. Ini adalah kisah hidup Noor Agha, seorang pengungsi perang Irak yang mendirikan perusahaan berbasis teknologi, dan memiliki hidup yang lebih baik.

Sejak awal peradaban yang mengenal uang, manusia melakukan transaksi jual beli di pasar untuk berbelanja. Mulai dari pasar basah hingga mall besar. Munculnya teknologi mendorong gaya baru jual beli. Saat ini, e-commerce merupakan salah satu industri terbesar dengan total pendapatan sebesar $4,11 triliun pada tahun 2023 dan diperkirakan mencapai $6,35 triliun pada tahun 2027, menurut Statista.

Noor Agha, mantan pengungsi Irak datang ke Amerika Serikat untuk "membalik" model e-commerce dan mengembalikannya menjadi sebuah tindakan yang secara inheren sosial. Jika sebelumnya orang jual beli minim interaksi dan cenderung dingin, kini ia mendorong orang untuk berkomunikasi dan berjejaring. Ini alasan mengapa ia mendirikan dan mengembangkan aplikasi social shopping yang bernama Flip.

Didirikan pada tahun 2019 oleh Jonathan Ellman dan Noor Agha, bisnis yang berbasis di Los Angeles ini diarahkan sebagai platform sosial dan perdagangan langsung generasi berikutnya yang menggabungkan pengalaman penemuan "TikTok-like" dengan layanan e-commerce premium.

"Saya tiba di Amerika Serikat pada 19 Agustus 2019. Saya memulai perusahaan ini tiga bulan setelah tiba. Saya datang ke Amerika hanya untuk meluncurkan Flip," kata Agha. Ketika dia tiba di Los Angeles, dia hanya butuh tiga hari untuk mendapatkan rumah, mobil, dan mulai meluncurkan perusahaan. Namun, tantangan terbesar bagi Agha adalah mendapatkan “green card” agar dapat bepergian dan bekerja di Amerika Serikat.

"Dasar dari semuanya adalah saya tiba di Amerika dan mendaftarkan paten [untuk Flip]. Itulah bagaimana saya mendapatkan “green card” saya. Bukan hanya sulit, hampir tidak mungkin untuk mendapatkan visa kerja di Amerika Serikat dengan paspor Irak. Pertanyaan terbesar dari investor yang memberi saya uang untuk melanjutkan adalah, 'Apakah Anda pikir Anda akan mendapatkan visa untuk Amerika Serikat?' Itulah resikonya," kata Agha.

Salah satu hal pertama yang dilakukan Agha setelah tiba di Amerika Serikat adalah mengidentifikasi pola yang akan membuat aplikasi tersebut berfungsi dengan menghubungkan logistik produk dengan konten yang dihasilkan pengguna. Agha mengetahui bahwa sebelumnya tidak ada cara untuk menghubungkan video seseorang yang membicarakan produk yang baru saja dibelinya di media sosial dengan orang yang sebenarnya membeli barang tersebut.

"Ketika Anda melakukan pemesanan di Flip. Dan ketika Anda membuka kamera, Anda tidak dapat membuka kamera di aplikasi Flip sampai produk benar-benar tiba di rumah Anda. Kemudian Anda melihat produk tersebut muncul secara otomatis di aplikasi Anda tanpa perlu menandainya, memungkinkan Anda merekam reaksi Anda terhadap produk ini. Ini sebenarnya merupakan koneksi konten pertama dengan logistik produk. Jadi, itu menjadi produk sosial yang sangat terhubung dengan logistik produk," kata Agha.

Ini bisa jadi solusi baik terutama di Indonesia yang e-commerce banyak mengalami problem di fitur cash on delivery. Banyak sekali kasus di mana pengirim barang mengalami ancaman dan kekerasan karena pihak pembeli tidak paham apa itu fitur COD, dan penjual tidak mengetahui bagaimana realitas di lapangan. Kekerasan yang dialami kurir dan penipuan penjual juga bisa dicegah oleh Flip.

Dengan cara ini pula pembeli bisa menjadi konten kreator dimana kita bisa menangkap pelanggan yang antusias untuk membicarakan produk yang dibeli. Menurut Agha, mereka tidak dapat memanipulasi konten dengan pengaruh berbayar atau membayar pembeli untuk berbicara secara positif tentang produk tersebut.

Kunci dari Flip adalah proses terintegrasi. Flip merupakan platform e-commerce seperti Amazon, ditambah dengan konten yang dihasilkan oleh pengguna, berbagi, dan efek jaringan dari TikTok. Konten tersebut juga meniru video unboxing yang sangat populer di media sosial.

"Saya sangat percaya bahwa dalam 10 tahun ke depan, kita tidak akan duduk di depan sebuah situs web dengan daftar gambar, dan pada dasarnya memutuskan apa yang akan dibeli. Saya percaya orang akan membeli melalui orang lain, melalui pendapat orang-orang yang telah membelinya sebelumnya dalam pengalaman yang jauh lebih sosial dan jauh lebih sedikit transaksional," kata Agha.

"Hal terberat di dunia adalah menciptakan ekosistem aplikasi. Tetapi tahapan rantai pasokan secara definitif telah membuat hal itu sangat bisa dicapai, dan kami menemukan jalannya," kata Agha yang juga mengandalkan pengalamannya yang mendalam dalam pemasaran digital dan konten untuk mempromosikan unduhan aplikasi Flip.

"Kami menghabiskan dua tahun untuk menyempurnakan pengalaman sebelum kami memulai ekspansi ke kategori lain. Sekarang kami akan membuka semuanya dalam kategori peralatan dapur dan rumah tangga, makanan/minuman, dan elektronik dalam enam minggu ke depan, dengan harapan menciptakan ledakan merek dan kategori yang bergabung dengan Flip, dari 1.000 merek yang bergabung setiap bulan pada bulan Mei ini menjadi proyeksi 2.000 pada bulan Juli. Itulah arah perjalanan kami sekarang," kata Agha.

Menurut Agha, aplikasi Flip memiliki 2 juta pengguna aktif dalam waktu hanya 18 bulan sejak diluncurkan pada akhir 2021, dengan beberapa pengguna menghasilkan $5.000 per bulan di platform tersebut.

Sumber https://www.forbes.com/sites/brucerogers/2023/06/06/former-iraqi-refugee-forms-flip-app-into-social-shopping-platform/

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.