Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Mengapa Banyak Start Up Robot Tutup

Salah satu horor yang paling sering dipakai untuk menakuti kelas pekerja yang protes adalah robot. "Kalau buruh protes mulu, tar diganti robot nangis." kira-kira seperti itu. Tapi Zume, salah satu perusahaan rintisan robot pembuat pizza, malah tutup setelah mendapatkan suntikan dana 400 juta dolar.

Zume Inc. adalah perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat yang awalnya didirikan pada tahun 2015. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan penerapan teknologi otomatisasi di industri makanan, khususnya di sektor pengiriman makanan. Perusahaan ini didirikan oleh Alex Garden, Julia Collins, dan Josh Goldberg.

Mereka memiliki visi untuk mengubah cara makanan diproduksi dan diantarkan dengan memanfaatkan teknologi. Awalnya, perusahaan ini memulai operasinya dengan layanan pengiriman pizza yang menggunakan kendaraan otomatis dan sistem pemasakan yang inovatif.

Zume Inc. menggunakan algoritma untuk memprediksi permintaan dan mengoptimalkan rute pengiriman, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu pengiriman. Perusahaan ini kemudian mengembangkan lebih banyak inovasi, termasuk penggunaan robot untuk mempersiapkan makanan dan sistem produksi makanan yang cerdas.

Pada 2020, Zume Inc. mengalami restrukturisasi bisnis dan mengubah fokusnya dari bisnis pengiriman makanan ke teknologi peralatan dapur otomatis. Perusahaan ini berpindah dari model bisnis pengiriman makanan langsung ke bisnis yang menyediakan peralatan dan teknologi bagi restoran untuk mengotomatisasi proses masak dan persiapan makanan.

Di atas kertas ide ini brilian, karena bisa mengurangi banyak tenaga manusia, namun pada prakteknya, banyak kegagalan teknis yang belum bisa diatasi mesin. Misalnya tentang selera, menjaga kualitas makanan, hingga hal teknis seperti mencegah keju membeku atau meleleh saat menyiapkan pizza.

Manusia masih dibutuhkan untuk membuat makanan. Saat ini Zume juga masih berusaha untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dan otomatisasi dalam rangka meningkatkan pengalaman dan kualitas makanan yang disajikan serta mengurangi dampak lingkungan.

Kebangkrutan dan kegagalan Pizza robot yang diklaim bisa menggantikan peran manusia di dapur bisa jadi penanda. Antara robot memang tidak bisa menggantikan manusia, atau memang belum ada teknologi yang bisa mengatasi peran manusia. Artinya sampai manusia tergantikan, peran mereka masih dibutuhkan.

Selain Zume Inc., ada pula Quill, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi untuk menghasilkan konten otomatis. Mereka fokus pada pembuatan konten berita dan laporan keuangan dengan menggunakan algoritma dan robot. Namun, perusahaan ini mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang sesuai dengan standar jurnalisme dan kesulitan bersaing dengan kualitas konten yang dihasilkan manusia. Akibatnya, Quill menghentikan operasionalnya pada tahun 2018.

Ada beberapa alasan mengapa banyak startup robot yang tutup. Membangun, mengembangkan, dan mempertahankan startup robot membutuhkan sumber daya yang signifikan, termasuk modal, teknologi, dan tenaga kerja. Banyak startup mungkin mengalami keterbatasan sumber daya yang menghambat kemampuan mereka untuk terus beroperasi dan mengembangkan produk mereka.

Pengembangan teknologi robot kompleks dan inovatif bisa menjadi tantangan yang besar. Startup robot sering menghadapi masalah teknis yang kompleks dan sulit diatasi. Jika mereka tidak dapat mengatasi tantangan tersebut atau menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pasar, mereka mungkin tidak mampu bertahan dalam persaingan industri.

Pasar robot mungkin belum cukup matang untuk mendukung banyak startup sekaligus. Jika permintaan terhadap robot tidak sebanding dengan penawaran startup yang ada, beberapa perusahaan mungkin kesulitan mendapatkan pelanggan atau mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Industri robot adalah industri yang sangat kompetitif. Banyak perusahaan besar dan mapan telah menguasai pasar dengan sumber daya yang kuat dan portofolio produk yang luas. Startup yang baru masuk ke pasar harus bersaing dengan pemain yang sudah mapan, yang bisa membuat sulit bagi mereka untuk mendapatkan pangsa pasar yang signifikan.

Pengembangan robot seringkali melibatkan pertimbangan regulasi yang kompleks. Startup mungkin menghadapi tantangan dalam mematuhi peraturan dan standar keamanan yang berlaku, yang dapat mempengaruhi pengembangan dan pemasaran produk mereka.

Seperti halnya startup di industri lain, beberapa startup robot mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola bisnis mereka secara efektif. Manajemen yang tidak efisien, strategi pemasaran yang tidak tepat, atau masalah keuangan dapat menyebabkan kegagalan bisnis dan penutupan startup.

Tentu saja, setiap startup memiliki situasi dan tantangan unik. Tidak semua startup robot tutup, dan beberapa dapat berhasil mengatasi hambatan-hambatan ini dan tetap beroperasi dengan sukses.

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.