Tulisan Terbaru
Wawasan baru maupun tips
Sejarah Jurusan Teknologi Informasi di Indonesia Dan Peran Lulusan IT
Program Studi Teknik Informatika di ITB bermula dari tahun 1978. Pada saat itu, dibuka Pendidikan Ahli Teknik Jurusan Penggunaan Komputer. Setelah melewati proses yang tidak singkat, akhirnya pada tahun 1982 mulai dibuka Jurusan Teknik Informasi pada di ITB. Nah ini kemudian menjadi cikal-bakal jurusan Teknik Informatika pertama di Indonesia dan telah menjadikan Institut Teknologi Bandung sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan Teknik Informatika tertua.
Empat tahun kemudian, tepatnya di tahun 1986, dilakukan wisuda untuk 9 orang lulusan pertama Jurusan Teknik Informatika. Sayangnya Dari 600 ribu lulusan informatika setiap tahunnya, hanya 2 persen yang menekuni dan terjun di dunia IT dan jadi programmer. Kebanyakan mereka bekerja di bidang yang tidak ada kaitannya dengan pemrograman.
Pada era digital seperti saat ini, teknologi menjadi salah satu hal yang paling banyak dibutuhkan. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga kerja dalam bidang teknologi sangatlah dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa alternatif prospek kerja para lulusan Teknik informatika.
Seorang lulusan Teknik Informatika dapat berperan dalam melakukan pengembangan perangkat lunak dalam berbagai keperluan seperti, hiburan, pendidikan dan lain sebagainya sebagai programmer. Mereka juga bisa menjadi pengajar atau asisten dalam sebuah bootcamp untuk mengajarkan dasar-dasar ke pemrograman bagi mereka yang tertarik untuk belajar.
Tidak hanya berkarir sebagai programmer, lulusan Teknik informatika dapat berperan dalam melakukan peencaan dan pengevalusian penetapan IT sebagai konsultan. Di sisi lain seorang engineer juga bisa memiliki peran dalam merancang dan membangun website dan berbagai fasilitas di dalamnya.
Dengan bekal yang diperoleh selama berkuliah, seorang lulusan teknik informatika mampu mengembangkan perangkat lunak untuk multimedia game. Sejatinya, masih banyak lagi pekerjaan yang bisa diisi oleh seorang lulusan Teknik Informatika, terutama jika ia merupakan lulusan kampus bergengsi di Indonesia, yakni Institut Teknologi Bandung.
Sayangnya tidak semua lulusan IT di Indonesia mau bekerja sebagai programmer. Padahal dari 600 ribu orang itu pasti banyak yang bermutu dan berbakat. Tapi dimana sih posisi programmer Indonesia di kancah dunia? Untuk mengetahui dari mana asal para pengembang terbaik di dunia, Ben Frederickson, seorang pengembang perangkat lunak dari Vancouver, melakukan penelitian untuk menemukan dimana para pengembang berketerampilan tinggi ini dapat ditemukan.
Hasil penelitian mengidentifikasi lima negara dengan konsentrasi bakat teknologi yang paling kuat: Amerika Serikat, Tiongkok, India, Britania Raya, dan Jerman. Data ini utamanya berasal dari akun pengguna GitHub, yang sebagian besar mewakili para pengembang berbasis di Amerika Serikat, sehingga sulit untuk menggambarkan seluruh talenta yang tersedia di wilayah lain seperti Eropa Timur atau Amerika Selatan.
HackerRank merilis kompetisi bagi para pengembang dalam skala global yang menguji 15 domain berbeda, termasuk matematika, data shell, struktur data, Java, dan lainnya. Salah satu sorotan utama dari studi ini adalah bahwa negara-negara mencetak hasil yang berbeda tergantung pada domain tes. Temuan ini sangat penting ketika mencari pengembang yang berspesialisasi, karena suatu negara mungkin lebih baik dalam pemrograman, tetapi negara lain dapat mencetak hasil yang lebih baik dalam domain yang Anda cari.
Sebagai contoh, Rusia merupakan negara nomor satu dalam Algoritma, sementara dalam hal 5 teratas dalam Ruby, bahkan tidak masuk ke daftar. Polandia menempati peringkat pertama dalam Java, tetapi dalam SQL, bahkan tidak masuk dalam 5 teratas. Dalam skor keseluruhan, China dan Rusia menduduki posisi teratas dengan para programmer berbakat yang paling unggul.
Para programmer China mencatat kinerja terbaik dalam: Matematika, pemrograman fungsional, dan Struktur data. Sementara itu pengembang Rusia unggul dari negara-negara lain dalam hal algoritma. Temuan yang mengejutkan saat ini adalah Amerika Serikat dan India, yang biasanya menjadi dua lokasi yang diperdebatkan di kalangan pengusaha untuk merekrut bakat teknologi, berada di bawah posisi #20 dalam semua domain.
Setelah China dan Rusia dalam skor keseluruhan, negara-negara lain seperti Swiss, Jepang, Taiwan, dan Italia mencetak hasil optimal. Sebagai contoh, Jepang memiliki keahlian dalam teknologi AI, sementara Italia melakukan tutorial dan basis data dengan sangat baik.
Saat ini Indonesia butuh lebih agresif dalam membuat profesi programmer lebih populer dan digemari. Siapa tahu dengan tumbuhnya profesi ini akan muncul programmer bermutu kelas dunia yang akan berkontribusi di dunia.
Sumber: