Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

AI Membuat Musik Dari Lagu Manusia

Spotify telah menghapus 7% dari lagu yang diciptakan dengan layanan musik berbasis AI, Boomy, dari situs webnya, setara dengan "puluhan ribu lagu," setelah Universal Music Group melaporkan Boomy karena diduga menggunakan bot untuk meningkatkan jumlah pemutaran musiknya, menurut laporan Financial Times.

Musik yang dihasilkan oleh AI baru-baru ini menjadi kontroversi karena orang mulai menggunakan perangkat lunak tersebut untuk menciptakan lagu yang menggunakan suara dari artis musik terkenal. Sebagai contoh, seorang pembuat konten TikTok menggunakan AI untuk membuat lagu "asli" dari the Weeknd dan Drake yang disebut "Heart on my Sleeve," dan berhasil mengumpulkan jutaan pemutaran sebelum platform seperti Spotify, Apple Music, Youtube, dan TikTok menghapusnya.

Universal Music Group, salah satu perusahaan musik paling berpengaruh di dunia yang mewakili artis seperti Drake, Ariana Grande, dan Harry Styles, mengirim surat kepada layanan streaming meminta mereka untuk memblokir perangkat lunak AI agar tidak menggunakan platform mereka untuk melatih AI generatifnya.

Legalitas musik AI masih belum jelas, tetapi Kantor Hak Cipta Amerika Serikat merilis panduan baru tentang cara mendaftarkan musik dan bentuk seni lainnya yang dibuat dengan AI. Salah satu persyaratan dalam panduan tersebut adalah mengungkapkan penggunaan konten yang dihasilkan oleh AI dalam karya yang diajukan untuk pendaftaran.

Kantor Hak Cipta Amerika Serikat akan mempertimbangkan apakah penggunaan AI dalam lagu adalah "hasil dari 'reproduksi mekanis' atau sebaliknya dari konsepsi mental asli penulis sendiri." Beberapa selebriti seperti DJ David Guetta dan penyanyi Grimes telah merangkul tren musik AI, dengan Guetta memainkan lagu EDM dengan rapper Eminem "menyanyi" di atas beat dalam salah satu pertunjukannya. Grimes mengumumkan bahwa ia akan mengizinkan siapapun untuk menggunakan AI untuk membuat lagu menggunakan suaranya asalkan ia mendapatkan 50% dari royalti.

AI dapat membuat musik dari mendengarkan lagu buatan manusia melalui teknik yang dikenal sebagai "generative models." Salah satu metode yang populer adalah menggunakan jaringan syaraf generatif, seperti GAN (Generative Adversarial Network) atau LSTM (Long Short-Term Memory), yang telah dilatih dengan berbagai jenis musik manusia.

Prosesnya dimulai dengan memberikan sejumlah besar data musik manusia ke dalam model AI tersebut. Model akan mempelajari pola, harmoni, melodi, ritme, dan struktur musik dari data ini. Setelah pembelajaran berlangsung, AI dapat menghasilkan musik asli dengan cara menggabungkan dan mengubah pola-pola yang telah dipelajari dari data pelatihan.

Pada tahap ini, AI dapat menghasilkan musik baru berdasarkan inspirasi yang diambil dari musik manusia. Ini bisa berarti menciptakan lagu dengan melodi yang unik, mencampur gaya musik yang berbeda, atau menghasilkan harmoni yang menarik. Namun, penting untuk diingat bahwa AI tidak memiliki emosi atau pemahaman seperti manusia, jadi musik yang dihasilkan mungkin kurang dalam arti emosional.

Ini adalah salah satu contoh bagaimana AI dapat kreatif dalam menghasilkan musik berdasarkan pengalaman yang telah dipelajarinya dari musik manusia, tetapi proses ini masih terus berkembang dan penelitian dalam bidang ini terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas musik yang dihasilkan oleh AI.

Sumber:

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.