Tulisan Terbaru

Wawasan baru maupun tips

Negara Dengan Koperasi Terbaik Di Dunia

Negara manakah yang paling kooperatif di dunia? Menurut indeks terbaru, gelar tersebut dipegang oleh Brasil, diikuti oleh Norwegia, Uruguay, dan Kanada. Indeks ini dirilis tepat pada Hari Koperasi Internasional yang didukung oleh PBB (1 Juli 2017) oleh Tom Crompton dari Common Cause Foundation, Inggris. Indeks ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai koperasi bagi orang di seluruh dunia.

Apa sih manfaat sebuah negara banyak memiliki koperasi? Koperasi mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Mereka sering berfokus pada memajukan usaha kecil dan menengah, petani, dan pekerja lokal. Hal ini dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di tingkat lokal.

Selain itu banyak koperasi yang fokus pada kesejahteraan anggotanya. Mereka dapat menyediakan layanan sosial seperti kesehatan, pendidikan, perumahan, dan keamanan yang lebih baik daripada perusahaan swasta. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Riset ini dikembangkan pada model nilai-nilai penting yang diadopsi koperasi, seperti swadaya, kesetaraan, dan keterbukaan.Yayasan Common Cause melihat data dari 88 negara dan memberi peringkat. Skor tertinggi ditemukan di Brasil, yang mencapai CVS sebesar 2,19. Norwegia menyusul (2,06), kemudian Uruguay (2,02) dan Kanada (1,93). Spanyol, Finlandia, Argentina, Islandia, Prancis, dan Inggris menutup 10 besar.

Penobatan Brasil yang menduduki peringkat sebagai negara paling kooperatif di Bumi disebabkan beberapa hal. Misalnya, mereka memiliki dua setengah kali lebih banyak pemilik anggota koperasi daripada pemegang saham perusahaan terdaftar. Selain itu salah satu koperasi kesehatan yang paling inspiratif di dunia, Unimed, berasal dari Brasil. Upaya mereka untuk memperluas layanan kesehatan di seluruh negeri adalah contoh penting dari usaha mensejahterakan anggota koperasi.

Koperasi Brasil mengadopsi nilai keterbukaan. Misalnya keanggotaan yang tidak diskriminatif. Koperasi di Brazil dibangun oleh orang-orang berbeda yang memilih negara itu dan bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik. Penelitian telah menemukan bahwa ketidakamanan dan ancaman terhadap kesejahteraan seseorang cenderung membuat orang memberikan lebih banyak penting pada nilai-nilai kekuasaan dan prestasi, dan kurang penting pada universalisme dan kebaikan.

Charles Gould, direktur jenderal Aliansi Koperasi Internasional, menyoroti bahwa negara-negara seperti Brasil, Norwegia (peringkat ke-2 dalam indeks ini), Spanyol (peringkat ke-5), dan Finlandia (peringkat ke-6) memiliki sektor bisnis koperasi yang sangat kuat.

"Ini adalah pertama kalinya kita dapat membandingkan nilai-nilai koperasi di seluruh negara, dan melihat negara yang sama muncul adalah hal yang luar biasa," katanya. "Apakah mereka membentuk koperasi karena ini adalah nilai-nilai negara, atau apakah nilai-nilai negara dipengaruhi oleh jenis organisasi yang ada di sana? Seperti ayam dan telur, mungkin ini adalah kombinasi keduanya dari waktu ke waktu."

Dr. Crompton mengatakan bahwa ia berharap penelitian ini akan membuat anggota gerakan koperasi lebih sadar bahwa kesuksesan mereka secara luas akan bergantung pada nilai-nilai yang mereka komunikasikan dan peragakan. "Gerakan koperasi dapat memainkan peran penting dalam membantu menyampaikan pemahaman yang lebih otentik tentang pentingnya nilai-nilai kebaikan dan universalisme bagi kebanyakan orang," katanya.

"Sebagai langkah awal, koperasi dapat mulai berkomunikasi seolah-olah pemangku kepentingan mereka - pelanggan, staf, dan sukarelawan - memberikan prioritas khusus pada nilai-nilai universalisme dan kebaikan. Melakukan hal ini kemungkinan akan memperkuat norma sosial seputar nilai-nilai ini dan memperkuat orang lain untuk berkomunikasi dengan cara ini. Saya memprediksi bahwa ini akan memperkuat dukungan publik terhadap pekerjaan koperasi," tambahnya.

Di beberapa negara seperti Spanyol dan Norwegia, koperasi dimiliki dan dioperasikan oleh anggotanya, yang seringkali adalah warga setempat. Ini berarti keputusan tentang bagaimana bisnis dijalankan dan laba dibagikan dibuat oleh komunitas lokal, bukan oleh perusahaan multinasional atau investor jarak jauh.

Di negara seperti Prancis yang memiliki serikat petani dan koperasi yang kuat, koperasi membantu petani bersatu dan mendapatkan akses ke sumber daya dan pasar yang lebih besar. Hal ini mendukung pengembangan pertanian dan ekonomi pedesaan, yang seringkali sangat penting bagi banyak negara.

Nah bagaimana menurutmu?

Sumber: https://www.thenews.coop/119989/topic/development/worlds-co-operatively-minded-countries/

Refactory

Refactory adalah pengaktif teknologi digital di Indonesia. Sejak didirikan pada 2015 di Surabaya dan membuka Bootcamp kelas pertama pada 2017 di Bandung, Refactory telah berkembang melebihi Bootcamp dengan menambah berbagai solusi untuk memberdayakan anak-anak muda Indonesia melalui pemrograman, serta membantu perusahaan di tingkat nasional maupun mancanegara untuk merealisasikan potensi mereka.

Kantor Utama di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 9,8 Sleman, DI Yogyakarta 55581 - Indonesia

© 2017-2024 PT. BIXBOX TEKNOLOGI PERKASA. All rights reserved.